Demokrat vs NasDem
Anies Rasyid Baswedan adalah seorang akademisi, aktivis, dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022. Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang ilmu politik dan pemerintahan, Anies berkarier sebagai dosen dan akademiku
Partai ini dibentuk oleh kalangan intelektual dan akademisi.
Pendirian Partai Demokrat erat kaitannya untuk menyelamatkan Indonesia dari
dampak krisis ekonomi 1998, dan menyukseskan agenda reformasi. Karena itu,
Partai Demokrat berniat mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),
sebagai presiden Republik Indonesia pada
Pemilu Presiden 2004
SBY sendiri terlibat
aktif dalam menggagas, menginisiasi, hingga merancang platform dan logo partai.
Kesuksesan Partai Demokrat dalam meraup kepercayaan pemilih dalam pemilu banyak
dipengaruhi oleh SBY effect. Karena hal inilah, Partai Demokrat
terkait kuat dengan figur Yudhoyono
Partai NasDem adalah sebuah partai
politik di Indonesia yang didirikan berdasarkan akta notaris pada tanggal 1
Februari 2011 di Jakarta. Partai NasDem dideklarasikan pada tanggal 26 Juli
2011, lalu didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada
tanggal 27 Juli 2011
Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menyatakan masih belum akan mengumumkan cawapres pendampingnya dalam beberapa waktu ke depan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut bahwa proses penentuan cawapres
masih panjang, sehingga ia tidak terburu-buru akan mengumumkannya dalam
waktu dekat. Kendati demikian, Anies mengaku sudah mengantongi sejumlah
nama.
Namun sikap Anies itu justru berakhir dengan ultimatum dari Partai Demokrat. Salah satu partai pengusungnya itu menyatakan siap mengevaluasi
dukungannya terhadap Anies jika tak kunjung menentukan cawapresnya dalam
waktu dekat.
Sikap tegas partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu pun
mendapatkan tanggapan balasan dari Partai NasDem. Berikut ini perang mulut kedua partai yang saling berkoalisi
tersebut.
Demokrat keluarkan ultimatum
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memberikan ultimatum terhadap
Anies yang tidak kunjung mengumumkan cawapresnya. Demokrat mempertimbangkan
untuk mengevaluasi dukungannya kepada Anies apabila cawapres tidak diumumkan
di bulan Juni.
Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief menyoroti tren penurunan
elektabilitas Anies di sejumlah hasil survei yang dirilis khir-akhir ini.
Menurutnya, tren penurunan elektabilitas Anies disebabkan karena belum
mendeklarasikan cawapres.
"Kalau bulan Juni (Anies Baswedan) belum deklarasi pasangan (cawapres), maka kemungkinan Partai Demokrat
akan melakukan evaluasi (dukungan terhadap Anies)," ujar Andi Arief.
Oleh sebab itu, Andi mengatakan Partai Demokrat telah mengajukan usul
kepada Anies agar bulan Juni ini segera mendeklarasikan nama cawapres agar
mendapat perhatian masyarakat.
Nasdem minta Demokrat tidak rusuh
Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Roberth Rouw memandang deklarasi yang dimaksud
oleh Partai Demokrat tersebut merupakan keputusan pimpinan. Ia lantas
meminta agar pihak lain tidak mendesak Anies menentukan cawapres-nya.
Robert menjelaskan bahwa keputusan terkait deklarasi cawapres
termasuk dalam bagian dari strategi pemenangan dari Anies. Keputusan
itu, kata Robert, ada di tangan Ketua Umum antar partai koalisi.
Karena itu, Robert meminta agar jajaran bawah tidak membuat rusuh dengan
cara mendesak-desak.
"Strategi (pemenangan) itu ada di tangan pimpinan (parpol) kan? Jadi kita
yang di bawah-bawah ini jangan membuat rusuh," tegas Robert di kompleks
Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
"Serahkan hak-hak (penentuan cawapres) kepada pimpinan. Kan ada tim kecil
yang dibentuk, lewat tim itulah mereka berkomunikasi," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Robert juga merespons kabar deklarasi cawapres
Anies bakal dilakukan dalam jangka waktu dekat. Mengenai itu, ia mengaku
tidak mengetahuinya karena deklarasi merupakan kewenangan pimpinan
partai.
Copas dari
https://www.suara.com/kotaksuara/2023/06/06/190553/perang-mulut-demokrat-vs-nasdem-soal-ultimatum-cawapres-anies
No comments:
Post a Comment